Partai politik, per definisi, merupakan sekumpulan
orang yang secara terorganisir mem-bentuk sebuah lembaga yang bertujuan mendapatkan kewenangan (kekuasaan yang berkeabsahan) dalam suatu negara secara sah untuk bisa menjalankan program-programnya.
Parpol biasanya mempunyai asas, tujuan, ideologi, dan misi tertentu yang
diterjemahkan ke dalam program-programnya. Parpol juga mempunyai pengurus dan massa.
Ada pula Roger F Saltou yang mendefinisikan partai politik sebagai kelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisasikan, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan menjalankan kebijakan umum yang mereka buat.
Asal Usul partai politik Menurut Ramlan Surbakti (Mantan dosen saya di Fisipol Unair ) dalam bukunya “Memahami Ilmu Politik” berasal dari 3 teori yaitu :
Ada pula Roger F Saltou yang mendefinisikan partai politik sebagai kelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisasikan, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan menjalankan kebijakan umum yang mereka buat.
Asal Usul partai politik Menurut Ramlan Surbakti (Mantan dosen saya di Fisipol Unair ) dalam bukunya “Memahami Ilmu Politik” berasal dari 3 teori yaitu :
1. teori kelembagaan yang melihat ada hubungan antara parlemen awal dan timbulnya partai politik.
2. teori situasi historik yang melihat timbulnya partai politik sebagai upaya sistem politik mengatasi krisis yang ditimbulkan dengan perubahan masyarakat yang luas.
3. teori pembangunan yang melihat partai politik sebagai produk modernisasi sosial ekonomi
Fungsi-Fungsi Partai Politik
Partai politik sebagai sebuah instrumen politik memiliki beberapa macam fungsi partai politik diantaranya.
Partai politik sebagai sebuah instrumen politik memiliki beberapa macam fungsi partai politik diantaranya.
a. melakukan sosialisasi politik, pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat
b. rekrutmen politik yaitu seleksi dan pemilihan atau pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik.
c.
partisipasi politik, kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi
proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan ikut menentukan pemimpin pemerintahan.
d. pemandu kepentingan, mengatur lalu lintas kepentingan yang seringkali bertentangan dan memiliki orientasi keuntungan sebanyak-banyaknya.
e. komunikasi politik, partai politik melakukan proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah.
f.
pengendalian konflik, partai politik melakukan pengendalian konflik
mulai dari perbedaan pendapat sampai pada pertikaian fisik antar individu atau kelompok.
g.
Kontrol politik, partai politik melakukan kegiatan untuk menunjukan
kesalahan, kelemahan dan penyimpangan dalam isi kebijakan atau pelaksaan
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
PRINSIP-PRINSIP MANAGEMENT PARTAI POLITIK
Untuk menjelaskan management partai politik, disini akan dimulai dari prinsip-prinsip sebuah management yang agak sederhana, dan dapat digunakan oleh sebuah orgnaisasi manapun, baik organisasi profitable, maupun non profitable, partai politik merupakan salah satu unsur di dalam organisasi non profitable.
Prinsip-prinsip management itu adalah menyangkut 4 Konsep dengan turunan variable (management SDM,management pengelolaan keuangan,management pemasaran,management program,management komunikasi politik,dan managament konflik) di mana keempat konsep itu adalah :
1. perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Monitoring dan Evaluasi
Prinsip - prinsip itu dalam menterjemahkan harus disesuaikan dengan PAHAM Partai dan disesuaikan dengan visi,misi,tujuan dari organisasi partai politik itu sendiri, sehingga program-programnya menjadi sangat efektif dan efisien.
Salah satu ide dari kami adalah yang berkaitan dengan Partai NasDem di tingkat kabupaten adalah bahwa pengelolaan partai dapat memplagiat apa yang ada dalam management sebuah perusahaan. Jadi disini anggap saja partai adalah sebuah perusahaan.Hanya ada sedikit perbedaan dalam tujuannya. Disini akan kami ulas sedikit bagaimana paham,visi dan misi Partai NasDem yang selanjutnya akan diterjemahkan dalm kerangka program implementatif yang lebih praktis, sehingga kedepan Partai NasDem memang menjadi pilihan partai bagi masyarakat dan memang betul akan membawa perubahan yang signifikan di semua bidang kehidupan masyarakat.
PAHAM PARTAI
Paham Perubahan menuju Restorasi Indonesia
VISI DAN MISI
Visi Partai NasDem
Kelahiran Partai NasDem bukanlah semata-mata hadir dalam percaturan
kekuasaan dan pergesekan kepentingan. Partai NasDem terjun ke politik
untuk suatu tujuan yang mulia. Partai NasDem memasuki gelanggang politik
untuk mencapai tujuan-tujuan besar: memantapkan eksistensi Negara,
memperkuat persatuan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,
mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mendorong keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Misi Partai NasDem
Partai NasDem adalah sebuah gerakan perubahan yang didasari oleh
kenyataan bahwa kehidupan seperti yang dicita-citakan oleh Proklamasi
1945 belum terwujud hingga saat ini. Partai NasDem bertujuan untuk
menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan Gerakan
Perubahan untuk Restorasi Indonesia.Restorasi Indonesia adalah gerakan
mengembalikan Indonesia kepada tujuan dan cita-cita Proklamasi 1945,
yaitu Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi,
dan berkepribadian secara kebudayaan.
FUNGSI-FUNGSI MANAGEMENT KEPARTAIAN (POAC)
A. PENGURUS PARTAI DARI TINGKAT DPD-DPRt
Sistem rekruitmen pengurus partai membawa dampak yang besar kedepannya. Kasus partai Demokrat (Nazarudin, angie) atau bahkan partai-partai lain yang ada sekarang ini tidak luput dari permasalahan yang disebabkan oleh kadernya yang masuk dalam sebuah partai tanpa melalui sistem rekruitmen yang jelas (orang yang punya status sosial ekonomi yang cukup saja) tanpa melihat pola - pola lain dalam kepemimpinan dan konsep visioner membangun bangsa, yang akhirnya pola perilaku mereka sangat merugikan partai itu sendiri baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Yang akhirnya kepercayaan masyarakat terhadap sebuah partai akan merosot, padahal keberlanjutan partai tergantung pada masyarakat pemilihnya.Seperti kata pepatah Karena nila setitik rusak susu sebelanga.
Dinamika partai politik akan berkembang berdasar dari simpatisan dan kader, simpatisan dan kader berasal dari kelompok masyarakat manapun , terlepas dari baik dan buruknya simpatisan dan kader itu, namun demikian kita tidak boleh sembarangan dalam mendudukkan simpatisan maupun kader yang mengisi pos-pos penting dalam struktur organisasi disemua tingkatan.Inilah kunci keberhasilan partai politik dalam jangka panjang.Ada banyak kriteria yang harus dipahami dalam memilih kader-kader partai yang duduk dalam kepengurusan, namun demikian karena organisasi politik mempunyai ciri khas dalam rekruitment yang berbeda dengan organisasi profitable maka variabel penilaian disini dibagi menjadi 2 bagian :
1. Varaibel Formal yang terdiri dari ;
Tingkat pendidikan, kependudukan,jabatan diorganisasi sosial lain, pekerjaan, Penghargaan, keahlian management,Keahlian konseptual dan keahlian teknikal sesuai bidangnya
2. Variabel Informal yang terdiri dari :
Kejujuran,Corak dan Pola Kepemimpinan,Hubungan dengan masyarakat,Nilai-Nilai sosial di masyarakat, nilai status sosial dan ekonomi di masyarakat
Berdasarkan penilaian kedua variabel diatas sangat dirasa cukup untuk mengisi jabatan di tingkat DPD-DPRt, penilai tentu harus diambilkan dari semua elemen partai berdasarkan sebuah polling ataupun campuran antara polling serta penilaian yang dilakukan oleh tim khusus untuk dibuat sebuah sistem yang sangat adil atau fair.
B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Partai sebagai organisasi Politik harus mampu menggerakkan semua kader dan simpatisan untuk mencapai cita-cita partai yang efektif dan efisien, beragamnya latar belakang kader maupun simpatisan tentu membawa beragam pula tingkat pengetahuan menuju cita-cita partai.Maka dari itu untuk menyamakan langkah perlu dilakukan sebuah proses Pendidikan dan pelatihan di semua lini partai ataupun bidang-bidang partai yang bersifat strategis antara lain :
Pelatihan Ideologi Partai
Pelatihan Pemahaman AD/ART Partai
Pelatihan Management Kepartaian
Pelatihan Management Konflik
Pelatihan Pengembangan Organisasi
Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan Motivasi
Pelatihan Pemilu
Dan lain-lain yang dirasa mempunyai nilai manfaat demi kemajuan dan keberlanjutan partai menuju cita-cita yang diharapkan.Dengan adanya pelatihan ini roda organisasi partai politik akan dinamis dan terus bergerak kearah yang lebih baik.Peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader maupun simpatisan terus tumbuh dan berkembang.Partai menjadi sangat hidup.
C PENGAWASAN DAN EVALUASI KINERJA
Tentu dalam melaksanakan tugas-tugas kepartaian harus ada sistem pengawasan dan evaluasi yang baik, berdasar indikator-indikator yang disepakti secara bersama-sama dan dilaksanakan secara fair dan transparan, sehingga tidak menimbulkan konflik yang disfungsional.Pengawasan dan Evaluasi dilakukan terhadap perindividu yang duduk dalam kepengurusan dan struktur organisasi secara sub bagian maupun secara keseluruhan.
Fungsi pengawasan dan evaluasi yang fair dan transparan adalah dibuat badan khusus,pengawasan dan evvaluasi dari atas ke bawah, pengawasan dan evaluasi dari bawah ke atas, dan pengawasan serta evaluasi antar struktur yang sederajat.Semua pengawasan dan evaluasi harus didasarkan dengan Ideologi dan paham partai dan demi kemajuan serta perkembangan partai kedepan di masyarakat.
2. MANAGEMENT PENGELOLAAN KEUANGAN PARTAI
Hal yang paling krusial di Partai adalah masalah keuangan, masalah krusial di partai banyak juga disebabkan masalah keuangan yang tidak transparan.
Membuat sistem pencatatan dan pelaporan keuangan :
Asal dana masuk (in) yang jelas
Penggunaan dana keluar
Asal dana masuk (in) yang jelas
Penggunaan dana keluar
to be continue, tired
Tidak ada komentar:
Posting Komentar